Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

Balai Veteriner Jayapura Gelar Surveilans Brucellosis dan Anthrax di Kab. Sorong

  • 28/08/2024 09:22:00
  • By : Administrator
  • 315
Balai Veteriner Jayapura Gelar Surveilans Brucellosis dan Anthrax di Kab. Sorong

Jayapura— Balai Veteriner (Bvet) Jayapura bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sorong melaksanakan rangkaian kegiatan surveilans penyakit hewan menular strategis (PHMS), yaitu Brucellosis dan Anthrax, pada ternak sapi potong di Kabupaten Sorong. Kegiatan ini berlangsung pada 4–8 Agustus 2025.

 

Surveilans Brucellosis dilaksanakan lebih dulu pada 4–6 Agustus 2025. Tim Bvet Jayapura yang dipimpin oleh drh. Gregorius Wahyudi, S.KH, bersama Nico Koibur, S.Kom, didampingi drh. Hari N. Camase dan Sujarman dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sorong, melakukan pengambilan 97 sampel serum sapi dari tiga kecamatan: Distrik Mariati (Desa Klasuluk), Distrik Mayamuk (Desa Makotyamsa), dan Distrik Salawati (Desa Majener).

 

Selanjutnya, pada 7–8 Agustus 2025, tim melanjutkan dengan surveilans Anthrax di lokasi yang sama. Sebanyak 97 sampel ulas darah sapi berhasil dikoleksi, dengan jumlah spesimen yang sama di setiap distrik dan desa.

 

Berdasarkan pengamatan, pola pemeliharaan sapi di Kabupaten Sorong dilakukan dengan sistem kombinasi: sebagian dikandangkan, sebagian dilepas di kebun pribadi, tanpa bercampur dengan ternak milik peternak lain. Sapi dipelihara dengan umur bervariasi, diberi pakan hijauan, serta memanfaatkan air sumur dan sungai sebagai sumber air minum. Perkawinan ternak mayoritas dilakukan secara kawin alam, sedangkan inseminasi buatan masih terbatas.

 

Selain surveilans, tim juga memberikan pelayanan kesehatan hewan berupa penyuntikan vitamin dan pemberian obat cacing pada ternak. Melalui wawancara dengan peternak, diketahui bahwa sebagian besar belum memahami bahaya penyakit Brucellosis maupun Anthrax. Oleh karena itu, kegiatan ini sekaligus menjadi sarana penyuluhan agar peternak lebih peduli dan waspada terhadap penyakit menular berbahaya pada sapi.

 

Dengan total 194 sampel (97 serum untuk Brucellosis dan 97 ulas darah untuk Anthrax) yang telah memenuhi target, kegiatan surveilans ini diharapkan dapat mendukung upaya deteksi dini dan pengendalian PHMS di Kabupaten Sorong, serta menjaga keberlanjutan sektor peternakan di Papua Barat Daya.

KATEGORI