Sorong – Tiga kelompok ternak di Kota Sorong mendapatkan bantuan budi daya 1.800 ayam petelur dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian RI. Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat pasokan pangan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah tersebut. Setiap kelompok peternak akan memperoleh 600 ekor ayam yang sudah berusia produktif.
"Kami dari Balai Veteriner Jayapura berkomitmen penuh untuk terus mengawal, mendukung, dan memperkuat program ayam petelur di Sorong ini. Melalui fungsi laboratorium kami, kami akan memastikan bahwa kesehatan ayam tetap terjaga dan produk telur yang dihasilkan aman serta berkualitas tinggi, sebagai wujud nyata dukungan kami terhadap penguatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)," ujar Tri Juwianto, Kepala Balai Veteriner Jayapura, yang wilayah kerjanya mencakup dukungan teknis kesehatan hewan di Papua Barat Daya, Jumat (31/10/2025).
Kepala Dinas Pertanian Kota Sorong, Nelwan Hara, mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan aspirasi yang diperjuangkan oleh anggota DPR RI, Robert J. Kardinal, sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan dan peningkatan gizi masyarakat di Papua Barat Daya.
"Atas nama Pemerintah Kota Sorong, kami menyampaikan terima kasih kepada kementerian terkait dan Bapak Robert Kardinal yang telah membantu kami melalui program ini,” ujarnya di Sorong.
Ayam bantuan tersebut diperkirakan akan mulai bertelur dalam waktu dua minggu ke depan dan akan langsung memasok kebutuhan empat dapur umum Program MBG yang tersebar di wilayah Kota Sorong. “Ayam ini kami arahkan untuk mendukung dapur umum MBG," jelasnya.
Dengan adanya bantuan ini, kebutuhan protein masyarakat Sorong, terutama anak-anak sekolah, diharapkan bisa terpenuhi dari sumber pangan lokal. Pemerintah Kota Sorong akan melakukan pendampingan teknis secara berkelanjutan kepada para peternak, mulai dari perawatan, pengendalian penyakit, hingga pengelolaan produksi telur.
Dua dari tiga kelompok penerima bantuan merupakan peternak Orang Asli Papua (OAP). Mereka kini didorong untuk menjadi pelaku ekonomi produktif di sektor peternakan ayam petelur. “Kami ingin peternak OAP bisa mandiri dan menjadi bagian dari penggerak ekonomi lokal,” kata Nelwan.